Hati-Hati Berteman dengan Pejabat di Facebook
sAda lagi rekan yang tertipu mengirim 15 juta ke akun ini dengan janji akan dimutasi. Sudah cukup korban yang ada, jangan ditambah lagi.”
Pernyataan itu ditulis seorang hakim di sebuah grup Facebook, pekan lalu, mengenai penipuan yang mengatasnamakan Sekretaris Mahkamah Agung, Rum Nessa.
Apa yang disampaikan hakim tersebut memang bukan isapan jempol. Faktanya, akun Facebook atas nama Rum Nessa telah memakan banyak korban.
Modus penipauan biasanya berupa iming-iming akan dimutasi ke pengadilan tertentu atau dijanjikan lulus dalam seleksi calon hakim/CPNS dengan menyetor sejumlah uang.
Menyadari hal ini, Biro Hukum dan Humas Mahkamah Agung tahun lalu telah membuat pengumuman elektronik mengenai profil Facebook palsu tersebut. Pengumuman itu menyertakan pula pernyataan resmi Rum Nessa selaku pejabat yang dicatut namanya.
Rum Nessa menyatakan bahwa profil disertai foto dalam Facebook yang mengatasnamakan dirinya adalah palsu.
“Kepada seluruh jajaran peradilan untuk menghapus pertemanan tersebut, karena terdapat indikasi dipergunakan untuk tindakan penipuan,” kata Rum Nessa, dalam pernyataan tertanggal 3 Mei 2010.
Rum Nessa juga menegaskan, baik selaku Sekretaris Mahkamah Agung maupun selaku pribadi, dirinya tidak pernah membuat atau memerintahkan orang lain untuk membuat profil pada Facebook.
Meskipun pernyataan resmi tersebut telah dikeluarkan lebih dari setahun, nyatanya akun Facebook atas nama Rum Nessa masih bertengger dengan gagah di dunia maya.
Ketika berita ini dibuat, si pemilik akun telah berhasil menggaet 2694 teman. Jumlah temannya bertambah nyaris tiap hari. Umumnya mereka adalah warga peradilan.
Sebagaimana layaknya bawahan terhadap atasan, banyak teman Rum Nessa yang mengaku bangga dan senang bisa berteman. Tidak sedikit di antaranya yang memberikan doa dan harapan yang terkesan berlebihan di dinding Facebook tersebut.
“Trims atas pertemanannya smg Allah swt memberi umur panjang dan kebaikan hati buat bapak sekeluarga…amin,” tulis seorang pria yang bekerja di sebuah pengadilan di Makassar.
Bukan hanya aparat peradilan yang menulis demikian, sejumlah CPNS pun setali tiga uang.
“Terima Kasih Ya Pak, udah d confirm…salam hormat dari saya cpns PN.Binjai pak…,” tulis seorang CPNS perempuan.
Disadari atau tidak, orang-orang yang berteman dengan pemilik akun abal-abal ini berpotensi untuk dijadikan sasaran penipuan. Apalagi, bukan rahasia lagi, budaya “sowan, sungkem dan setor” ke atasan masih sangat kuat di negeri ini. Dengan iming-iming menggiurkan, sangat mungkin mereka mau begitu saja menyetor sejumlah uang ke pemilik akun ini.
Nama besar seorang pejabat memang memiliki daya tarik tersendiri. Namun jika tidak waspada, berteman dengan pejabat di Facebook dapat berujung petaka.
Dengan demikian, hati-hati adalah kata kunci yang tak boleh diremehkan bila netizen hendak atau sedang berteman dengan seorang pejabat di Facebook. Ingat, kejahatan ada di mana-mana, tak peduli di dunia nyata maupun dunia maya.
Pernyataan itu ditulis seorang hakim di sebuah grup Facebook, pekan lalu, mengenai penipuan yang mengatasnamakan Sekretaris Mahkamah Agung, Rum Nessa.
Apa yang disampaikan hakim tersebut memang bukan isapan jempol. Faktanya, akun Facebook atas nama Rum Nessa telah memakan banyak korban.
Modus penipauan biasanya berupa iming-iming akan dimutasi ke pengadilan tertentu atau dijanjikan lulus dalam seleksi calon hakim/CPNS dengan menyetor sejumlah uang.
Menyadari hal ini, Biro Hukum dan Humas Mahkamah Agung tahun lalu telah membuat pengumuman elektronik mengenai profil Facebook palsu tersebut. Pengumuman itu menyertakan pula pernyataan resmi Rum Nessa selaku pejabat yang dicatut namanya.
Rum Nessa menyatakan bahwa profil disertai foto dalam Facebook yang mengatasnamakan dirinya adalah palsu.
“Kepada seluruh jajaran peradilan untuk menghapus pertemanan tersebut, karena terdapat indikasi dipergunakan untuk tindakan penipuan,” kata Rum Nessa, dalam pernyataan tertanggal 3 Mei 2010.
Rum Nessa juga menegaskan, baik selaku Sekretaris Mahkamah Agung maupun selaku pribadi, dirinya tidak pernah membuat atau memerintahkan orang lain untuk membuat profil pada Facebook.
Meskipun pernyataan resmi tersebut telah dikeluarkan lebih dari setahun, nyatanya akun Facebook atas nama Rum Nessa masih bertengger dengan gagah di dunia maya.
Ketika berita ini dibuat, si pemilik akun telah berhasil menggaet 2694 teman. Jumlah temannya bertambah nyaris tiap hari. Umumnya mereka adalah warga peradilan.
Sebagaimana layaknya bawahan terhadap atasan, banyak teman Rum Nessa yang mengaku bangga dan senang bisa berteman. Tidak sedikit di antaranya yang memberikan doa dan harapan yang terkesan berlebihan di dinding Facebook tersebut.
“Trims atas pertemanannya smg Allah swt memberi umur panjang dan kebaikan hati buat bapak sekeluarga…amin,” tulis seorang pria yang bekerja di sebuah pengadilan di Makassar.
Bukan hanya aparat peradilan yang menulis demikian, sejumlah CPNS pun setali tiga uang.
“Terima Kasih Ya Pak, udah d confirm…salam hormat dari saya cpns PN.Binjai pak…,” tulis seorang CPNS perempuan.
Disadari atau tidak, orang-orang yang berteman dengan pemilik akun abal-abal ini berpotensi untuk dijadikan sasaran penipuan. Apalagi, bukan rahasia lagi, budaya “sowan, sungkem dan setor” ke atasan masih sangat kuat di negeri ini. Dengan iming-iming menggiurkan, sangat mungkin mereka mau begitu saja menyetor sejumlah uang ke pemilik akun ini.
Nama besar seorang pejabat memang memiliki daya tarik tersendiri. Namun jika tidak waspada, berteman dengan pejabat di Facebook dapat berujung petaka.
Dengan demikian, hati-hati adalah kata kunci yang tak boleh diremehkan bila netizen hendak atau sedang berteman dengan seorang pejabat di Facebook. Ingat, kejahatan ada di mana-mana, tak peduli di dunia nyata maupun dunia maya.
( Sumber : Kompasiana )
Follow @BlogAB
Posted by Unknown
on 12.58. Filed under
Facebook,
Kriminal,
Nasional
.
You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0.
Feel free to leave a response