Awal Desember, Monas "Dimandikan"
Sudah 19 tahun badan tugu Monumen Nasional atau Monas tidak pernah dibersihkan. Untuk itu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan kembali melakukan pembersihan pada badan tugu Monas dengan cara menyemprotnya.
"Terakhir 1992 tugu ini dibersihkan. Sekarang terlihat badan tugu Monas sudah kotor. Kami ingin membersihkannya," kata Asisten Sekretaris Daerah DKI Jakarta Bidang Kesejahteraan Masyarakat Mara Oloan Siregar di Balaikota, Jakarta, Kamis (18/8/2011).
Ia mengatakan, pembersihan Tugu Monas akan dilakukan oleh Karcher, sebuah perusahaan asal Jerman. "Mereka akan mendatangkan timnya untuk melihat kondisi Monas sehingga bisa menentukan teknis pembersihan yang aman," kata Mara Oloan.
Kepala Unit Pelaksana Teknis Monas Rini Hariyani mengatakan, Karcher akan melakukan pengkajian awal pada 25 Oktober 2011 dan memaparkan hasilnya kepada Gubernur DKI Jakarta pada 27 Oktober 2011. Adapun pelaksanaan pencucian badan tugu setinggi 98 meter ini akan dilakukan pada awal Desember mendatang dan diperkirakan berlangsung selama dua pekan. Selama itu, Monas diusahakan tetap buka seperti biasa.
"Badan Tugu Monas sudah terlihat kotor karena banyak debu yang menempel. Kemudian ada tawaran dari Karcher. Mereka ingin membersihkan Tugu Monas kembali pada usianya yang akan memasuki 50 tahun pada 2011," kata Rini.
Rini mengatakan, Pemprov DKI Jakarta sama sekali tidak mengeluarkan biaya untuk membersihkan Tugu Monas tersebut. Seluruh biaya pembersihan ditanggung oleh Karcher. Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah 2011, Pemprov DKI Jakarta menganggarkan dana Rp 1,55 miliar untuk perawatan Monas sehari-hari.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta Arie Budhiman menegaskan, pencucian badan Tugu Monas, yang dibangun sejak 17 Agustus 1961, ini harus dilakukan untuk menjaga keindahan dan kondisi bangunan bersejarah tersebut. "Monas harus terlihat bersih, rapi, dan terawat karena banyak tamu negara mengunjungi Monas untuk mengetahui sejarah Jakarta dan Indonesia," tuturnya.
"Terakhir 1992 tugu ini dibersihkan. Sekarang terlihat badan tugu Monas sudah kotor. Kami ingin membersihkannya," kata Asisten Sekretaris Daerah DKI Jakarta Bidang Kesejahteraan Masyarakat Mara Oloan Siregar di Balaikota, Jakarta, Kamis (18/8/2011).
Ia mengatakan, pembersihan Tugu Monas akan dilakukan oleh Karcher, sebuah perusahaan asal Jerman. "Mereka akan mendatangkan timnya untuk melihat kondisi Monas sehingga bisa menentukan teknis pembersihan yang aman," kata Mara Oloan.
Kepala Unit Pelaksana Teknis Monas Rini Hariyani mengatakan, Karcher akan melakukan pengkajian awal pada 25 Oktober 2011 dan memaparkan hasilnya kepada Gubernur DKI Jakarta pada 27 Oktober 2011. Adapun pelaksanaan pencucian badan tugu setinggi 98 meter ini akan dilakukan pada awal Desember mendatang dan diperkirakan berlangsung selama dua pekan. Selama itu, Monas diusahakan tetap buka seperti biasa.
"Badan Tugu Monas sudah terlihat kotor karena banyak debu yang menempel. Kemudian ada tawaran dari Karcher. Mereka ingin membersihkan Tugu Monas kembali pada usianya yang akan memasuki 50 tahun pada 2011," kata Rini.
Rini mengatakan, Pemprov DKI Jakarta sama sekali tidak mengeluarkan biaya untuk membersihkan Tugu Monas tersebut. Seluruh biaya pembersihan ditanggung oleh Karcher. Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah 2011, Pemprov DKI Jakarta menganggarkan dana Rp 1,55 miliar untuk perawatan Monas sehari-hari.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta Arie Budhiman menegaskan, pencucian badan Tugu Monas, yang dibangun sejak 17 Agustus 1961, ini harus dilakukan untuk menjaga keindahan dan kondisi bangunan bersejarah tersebut. "Monas harus terlihat bersih, rapi, dan terawat karena banyak tamu negara mengunjungi Monas untuk mengetahui sejarah Jakarta dan Indonesia," tuturnya.
Follow @BlogAB
Posted by Unknown
on 21.17. Filed under
Nasional
.
You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0.
Feel free to leave a response
Artikel Menarik Lainnya:
Nasional
- Acara 'Hitam Putih' Trans 7 Berhenti Tayang
- Foto: Jembatan Kutai Kartanegara Ambruk
- Timnas Indonesia Trending di Twitter, Mengapa Kata "NDONES"?
- Pakar Telematika Ungkap Keanehan SMS Vote Komodo
- Di Jatim Ditemukan Bangunan Mirip Piramida
- Pulsa Indosat Mendadak Hilang Secara Serentak
- Video: Bendera 1000 Meter Persegi Dikibarkan di Dasar Laut
- Video: Pria Tua Dibekuk di Depan SBY
- UNESCO Ancam Coret Candi Borobudur
- Kirim SMS Komodo 9818 Tidak Sedot Pulsa