Dokter Keluarga di Kanada Paling Banyak Melanggar Disiplin
Selama tahun 2000 hingga 2009 terdapat lebih dari 600 dokter di Kanada yang mendapat sanksi disiplin oleh otoritas medis. Pelanggaran yang banyak dilakukan adalah pelecehan seksual, masalah perawatan kesehatan dan beberapa pelanggaran profesi. Jumlah ini sebenarnya masih kurang dari satu persen dari keseluruhan jumlah dokter yang berpraktik di Kanada.
Di antara 606 dokter tersebut, mayoritas dokter yang mendapat sanksi disiplin adalah laki-laki dan telah menjalankan praktik sendiri rata-rata selama 29 tahun. Lebih dari 60 persen di antaranya adalah dokter keluarga, 14 persen psikiater dan 9 persen lainnya ahli bedah.
Pelanggaran yang paling umum adalah pelecehan seksual yaitu menyumbang 20 persen kasus, sementara masalah standar perawatan kesehatan menyumbang 19 persen dan perilaku tak profesional sebanyak 16 persen.
Namun penelitian juga mengakui kurang jelasnya standarisasi pelaporan tindakan disipliner dokter di Kanada dan minimnya yang diketahui masyarakat tentang cakupan keluhan mengenai praktik dokter.
Sebagai contoh, informasi mengenai tindakan disipliner dokter tidak lengkap disediakan pada website provinsi dan tidak ada informasi publik yang tersedia dari wilayahnya.
Chaim Bell, penulis utama penelitian sekaligus dokter di Rumah Sakit St Michael dan profesor bidang kedokteran dan kebijakan kesehatan, manajemen dan evaluasi di Universitas Toronto, mengatakan bahwa temuan ini menunjukkan perlunya sistem nasional yang memungkinkan peningkatan akses publik terhadap informasi tindakan disipliner dokter.
Penelitian yang dirilis The Globe and The Mail, Rabu (12/10/2011) ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data publik yang tersedia dari berbagai perguruan tinggi Dokter dan Ahli Bedah di Kanada yang berwenang memberi lisensi medis dan melakukan sidang disipliner ketika ada keluhan mengenai kinerja dokter.
Masalahnya adalah keluhan terhadap dokter akan dirahasiakan kecuali mengarah ke sidang disipliner yang formal. Penelitian mencatat bahwa kasus-kasus kelalaian, pelecehan seksual atau kekhawatiran atas profesionalisme biasanya mengarah ke tindakan disipliner. Namun banyak keluhan mengenai dokter yang tidak pernah dapat dibeberkan untuk umum sehingga tidak jelas berapa persisnya jumlah keluhan terhadap dokter di Kanada.
"Sulit untuk mendapatkan informasi dari tahun tertentu dari berbagai badan kesehatan provinsi. Masalah ini menyoroti perlunya peningkatan transparansi berkaitan dengan keluhan terhadap dokter," kata Dr Bell.
Di antara 606 dokter tersebut, mayoritas dokter yang mendapat sanksi disiplin adalah laki-laki dan telah menjalankan praktik sendiri rata-rata selama 29 tahun. Lebih dari 60 persen di antaranya adalah dokter keluarga, 14 persen psikiater dan 9 persen lainnya ahli bedah.
Pelanggaran yang paling umum adalah pelecehan seksual yaitu menyumbang 20 persen kasus, sementara masalah standar perawatan kesehatan menyumbang 19 persen dan perilaku tak profesional sebanyak 16 persen.
Namun penelitian juga mengakui kurang jelasnya standarisasi pelaporan tindakan disipliner dokter di Kanada dan minimnya yang diketahui masyarakat tentang cakupan keluhan mengenai praktik dokter.
Sebagai contoh, informasi mengenai tindakan disipliner dokter tidak lengkap disediakan pada website provinsi dan tidak ada informasi publik yang tersedia dari wilayahnya.
Chaim Bell, penulis utama penelitian sekaligus dokter di Rumah Sakit St Michael dan profesor bidang kedokteran dan kebijakan kesehatan, manajemen dan evaluasi di Universitas Toronto, mengatakan bahwa temuan ini menunjukkan perlunya sistem nasional yang memungkinkan peningkatan akses publik terhadap informasi tindakan disipliner dokter.
Penelitian yang dirilis The Globe and The Mail, Rabu (12/10/2011) ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data publik yang tersedia dari berbagai perguruan tinggi Dokter dan Ahli Bedah di Kanada yang berwenang memberi lisensi medis dan melakukan sidang disipliner ketika ada keluhan mengenai kinerja dokter.
Masalahnya adalah keluhan terhadap dokter akan dirahasiakan kecuali mengarah ke sidang disipliner yang formal. Penelitian mencatat bahwa kasus-kasus kelalaian, pelecehan seksual atau kekhawatiran atas profesionalisme biasanya mengarah ke tindakan disipliner. Namun banyak keluhan mengenai dokter yang tidak pernah dapat dibeberkan untuk umum sehingga tidak jelas berapa persisnya jumlah keluhan terhadap dokter di Kanada.
"Sulit untuk mendapatkan informasi dari tahun tertentu dari berbagai badan kesehatan provinsi. Masalah ini menyoroti perlunya peningkatan transparansi berkaitan dengan keluhan terhadap dokter," kata Dr Bell.
( Sumber : detikHealth )
Follow @BlogAB
Posted by Unknown
on 13.11. Filed under
Kekerasan,
Kesehatan
.
You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0.
Feel free to leave a response