Maradona Dikecam dan Didesak Mundur
Kekalahan Al Wasl (klub Uni Emirat Arab) 0-5 dari Dubai Club di Etisalat Cup, pertandingan Etisalat Cup, Sabtu (8/10/2011), membuat posisi pelatihnya, Diego Maradona, makin tersudut. Bahkan, publik sudah mulai menuntut agar legenda Argentina itu dipecat.
Legenda sepak bola Argentina itu didatangkan Al Wasl untuk mengangkat prestasi. Sebelumnya, dia melatih timnas Argentina dan dipecat setelah kegagalan timnya di Piala Dunia 2010.
Namun, prestasi Al Wasl tak kunjung memuaskan. Dalam tiga pertandingan pertama di bawah kepelatihan Maradona, Al Wasl selalu kalah. Mereka kemudian menang dua kali berturut-turut. Namun, kekalahan telak dari Dubai Club membuat kesabaran publik seolah habis.
Publik dan media massa UEA sudah mulai menekannya. Bahkan, tuntutan agar dia dipecat juga semakin kuat. Namun, manajemen Al Wasl masih memberi kepercayaan kepadanya.
"Musim kompetisi masih panjang dan ini (kekalahan dari Dubai Club) hanya satu pertandingan. Ini baru awal dan kami memiliki kepercayaan penuh kepada pelatih. Ia telah bekerja keras membangun tim yang kuat yang akan siap menjuarai liga musim ini," demikian pernyataan resmi Al Wasl, menjawab kritikan publik.
Maradona sendiri sudah meminta maaf kepada pendukung Al Wasl. "Saya meminta maaf kepada seluruh suporter Al Wasl karena kekalahan itu," kata Maradona yang kini berumur 50 tahun.
"Saya juga merasa sedih. Kami sudah berada di jalur yang benar dengan dua kemenangan berturut. Sekarang, kami harus fokus ke kompetisi, bukan melihat ke belakang. Saya berharap, kekalahan ini akan memengaruhi mental skuad agar belajar," lanjut Maradona.
Maradona menegaskan, Etisalat Cup hanya turnamen dan dia mencoba berbagai eksperimen di turnamen itu. Ini akan memberinya pelajaran berharga untuk melangkah ke kompetisi dengan lebih baik.
"Kami melakukan banyak eksperimen di Etisalat Cup, baik taktik, formasi, dan pemain, agar bisa menggali kekuatan sebenarnya. Sehingga, di kompetisi, kami bisa tampil dengan kekuatan terbaik," tuntasnya.
Legenda sepak bola Argentina itu didatangkan Al Wasl untuk mengangkat prestasi. Sebelumnya, dia melatih timnas Argentina dan dipecat setelah kegagalan timnya di Piala Dunia 2010.
Namun, prestasi Al Wasl tak kunjung memuaskan. Dalam tiga pertandingan pertama di bawah kepelatihan Maradona, Al Wasl selalu kalah. Mereka kemudian menang dua kali berturut-turut. Namun, kekalahan telak dari Dubai Club membuat kesabaran publik seolah habis.
Publik dan media massa UEA sudah mulai menekannya. Bahkan, tuntutan agar dia dipecat juga semakin kuat. Namun, manajemen Al Wasl masih memberi kepercayaan kepadanya.
"Musim kompetisi masih panjang dan ini (kekalahan dari Dubai Club) hanya satu pertandingan. Ini baru awal dan kami memiliki kepercayaan penuh kepada pelatih. Ia telah bekerja keras membangun tim yang kuat yang akan siap menjuarai liga musim ini," demikian pernyataan resmi Al Wasl, menjawab kritikan publik.
Maradona sendiri sudah meminta maaf kepada pendukung Al Wasl. "Saya meminta maaf kepada seluruh suporter Al Wasl karena kekalahan itu," kata Maradona yang kini berumur 50 tahun.
"Saya juga merasa sedih. Kami sudah berada di jalur yang benar dengan dua kemenangan berturut. Sekarang, kami harus fokus ke kompetisi, bukan melihat ke belakang. Saya berharap, kekalahan ini akan memengaruhi mental skuad agar belajar," lanjut Maradona.
Maradona menegaskan, Etisalat Cup hanya turnamen dan dia mencoba berbagai eksperimen di turnamen itu. Ini akan memberinya pelajaran berharga untuk melangkah ke kompetisi dengan lebih baik.
"Kami melakukan banyak eksperimen di Etisalat Cup, baik taktik, formasi, dan pemain, agar bisa menggali kekuatan sebenarnya. Sehingga, di kompetisi, kami bisa tampil dengan kekuatan terbaik," tuntasnya.
( Sumber : KompasBola )
Follow @BlogAB
Posted by Unknown
on 22.13. Filed under
Sport
.
You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0.
Feel free to leave a response