Sopir Taksi Diawetkan Jadi Mumi Seperti Firaun
Yang satu memerintah kerajaan besar di tepian sungai Nil Mesir. Sedangkan yang satu lagi merajai jalanan dengan taksinya di Kota Torquay Inggris.
Tetapi dua orang yang terpisah rentang waktu ribuan tahun itu punya kesamaan. Setelah meninggal diabadikan sebagai mumi, dengan teknik yang sama pula.
Yang disebut pertama adalah Firaun (Raja) Tutankhamun yang memerintah Mesir lebih dari 3.000 tahun lalu dan meninggal pada 1323 SM. Sedangkan yang kedua adalah Alan Billis (61), sopir taksi yang meninggal baru-baru ini akibat kanker paru-paru.
Billis yang suka nonton film dokumenter setuju dijadikan mumi setelah membaca iklan dari sebuah stasiun televisi yang mencari orang yang mau dijadikan mumi.
“Dia bilang, ‘Saya baru saja menghubungi orang soal saya dijadikan mumi.’ Saya bilang, ‘Apa?’ tutur Janet (68) istri Billis seperti dikutip Daily Mail, Selasa (18/10).
Namun begitu, Janet dan ketiga anaknya yang sudah beranjak dewasa memberi restu atas keputusan itu. Hasilnya adalah sebuah program dokumenter Memumikan Alan: Rahasia Terakhir Mesir yang ditayangkan Channel 4.
Dalam rekaman yang diambil sebelum ia meninggal, Bill menjelaskan soal keputusannya mendedikasikan dirinya untuk program dokumenter itu. “Sudah banyak orang meninggalkan tubuhnya untuk kepentingan ilmu pengetahuan, dan jika orang-orang tidak secara sukarela untuk apa pun, maka tidak akan ada yang menemukan sesuatu,” katanya.
Selama beberapa bulan setelah kematiannya pada Januari 2011, beberapa organ tubuh Billis diambil lalu disimpan dalam toples, kecuali hati dan otaknya.
Kulitnya dibalur dengan campuran oli dan resin, kemudian dimandikan dengan larutan Natron, garam yang ditemukan di dasar Sungai Nil yang kering.
Setelah sebulan dalam tanki gelas di Medico-Legal Centre di Sheffield yang juga merupakan kamar jenazah di kota itu, jenazah Billis dipindahkan ke kamar pengeringan dengan dibalut kain linen.
Dr Stephen Buckley dari Universitas York yang membantu dalam riset teknik mumifikasi Mesir sebelum program itu dilangsungkan, mengatakan bahwa jenazah Billis kini bisa bertahan hingga ribuan tahun.
Dalam wawancara dengan Radio Times, Janet mengatakan, “Saya tidak melihat itu mengharukan. Tak ada satupun yang menakutkan.”
“Menurut saya, itu karena Anda bisa melihat bagaimana mereka merawat Alan dengan baik. Ketika saya melihat wajah Alan yang sudah diawetkan pun, masih seperti Alan,” kata Janet.
Tetapi dua orang yang terpisah rentang waktu ribuan tahun itu punya kesamaan. Setelah meninggal diabadikan sebagai mumi, dengan teknik yang sama pula.
Yang disebut pertama adalah Firaun (Raja) Tutankhamun yang memerintah Mesir lebih dari 3.000 tahun lalu dan meninggal pada 1323 SM. Sedangkan yang kedua adalah Alan Billis (61), sopir taksi yang meninggal baru-baru ini akibat kanker paru-paru.
Billis yang suka nonton film dokumenter setuju dijadikan mumi setelah membaca iklan dari sebuah stasiun televisi yang mencari orang yang mau dijadikan mumi.
“Dia bilang, ‘Saya baru saja menghubungi orang soal saya dijadikan mumi.’ Saya bilang, ‘Apa?’ tutur Janet (68) istri Billis seperti dikutip Daily Mail, Selasa (18/10).
Namun begitu, Janet dan ketiga anaknya yang sudah beranjak dewasa memberi restu atas keputusan itu. Hasilnya adalah sebuah program dokumenter Memumikan Alan: Rahasia Terakhir Mesir yang ditayangkan Channel 4.
Dalam rekaman yang diambil sebelum ia meninggal, Bill menjelaskan soal keputusannya mendedikasikan dirinya untuk program dokumenter itu. “Sudah banyak orang meninggalkan tubuhnya untuk kepentingan ilmu pengetahuan, dan jika orang-orang tidak secara sukarela untuk apa pun, maka tidak akan ada yang menemukan sesuatu,” katanya.
Selama beberapa bulan setelah kematiannya pada Januari 2011, beberapa organ tubuh Billis diambil lalu disimpan dalam toples, kecuali hati dan otaknya.
Kulitnya dibalur dengan campuran oli dan resin, kemudian dimandikan dengan larutan Natron, garam yang ditemukan di dasar Sungai Nil yang kering.
Setelah sebulan dalam tanki gelas di Medico-Legal Centre di Sheffield yang juga merupakan kamar jenazah di kota itu, jenazah Billis dipindahkan ke kamar pengeringan dengan dibalut kain linen.
Dr Stephen Buckley dari Universitas York yang membantu dalam riset teknik mumifikasi Mesir sebelum program itu dilangsungkan, mengatakan bahwa jenazah Billis kini bisa bertahan hingga ribuan tahun.
Dalam wawancara dengan Radio Times, Janet mengatakan, “Saya tidak melihat itu mengharukan. Tak ada satupun yang menakutkan.”
“Menurut saya, itu karena Anda bisa melihat bagaimana mereka merawat Alan dengan baik. Ketika saya melihat wajah Alan yang sudah diawetkan pun, masih seperti Alan,” kata Janet.
( Sumber : TribunNews )
Follow @BlogAB
Posted by Unknown
on 13.03. Filed under
Aneh,
Unik
.
You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0.
Feel free to leave a response
Artikel Menarik Lainnya:
Unik
- Tanpa Tangan Kaki, Gadis Miskin Meraih Mimpi
- Mulai Besok, Kemasan Rokok Bergambar Seram
- Google Glass Tawarkan Sensasi Seks Unik
- Mau Beli Udara Segar Harganya Rp 89.500 per kaleng?
- Fakta Unik dan Mewah Distrik Gangnam di Korea
- Wanita ini umurnya 44 Tahun tapi Masih Terlihat Seperti Gadis
- Ngintip Pesta Dugem Bunga Citra Lestari
- Foto: Insiden Kemben Melorot Aktris Cina Sun Feifei
- Inilah Alasan Tibo Goyang Jaring Gawang Lawan
- Inilah Masalah Kesehatan yang Paling Bikin Malu
Aneh
- Google Glass Tawarkan Sensasi Seks Unik
- Mau Beli Udara Segar Harganya Rp 89.500 per kaleng?
- Kasihan, Dilarang Masuk Restoran karena Rakus
- Astaga!! Beredar Video Wanita Dikubur Hidup-hidup di Youtube
- Wew! Keperawanan Gadis 19 Tahun Dijual Seharga Rp 136 Juta
- Misteri Berbicara Saat Tidur [ Mengigau ]
- Pakar Telematika Ungkap Keanehan SMS Vote Komodo
- Inilah Kecelakaan Seks Tragis yang Pernah Ada
- Oupz! Onci Ungu Salah Pasang Cincin Pernikahan
- Wew! Ada Bra Terbuat dari Cokelat