Pemilik 84% Saham Facebook, Bawa Bukti Baru
Masih ingat dengan Paul Ceglia? Ya, dia adalah pria asal negara bagian New York yang mengklaim memiliki 84 persen saham Facebook.
Pekan ini Ceglia menyodorkan bukti-bukti baru untuk memperkuat klaimnya itu.
Seperti dikutip dari Silicon Alley Insider, Ceglia menyediakan bukti-bukti baru yang ia klaim sebagai salinan kontrak yang ia teken bersama pendiri Facebook Mark Zuckerberg serta bukti-bukti korespondensi antara keduanya melalui surat elektronik (surel) yang terkesan sungguhan.
Tak hanya itu, Ceglia juga menggaet firma hukum ternama DLA Piper untuk mendampinginya di pengadilan Buffalo New York AS. Pada kasus ini, penggugat meminta kompensasi berupa sebagian kepemilikan saham Facebook saat ini yakni sebesar 50 persen.
Berdasarkan materi gugatan Ceglia, cerita bermula ketika ia memasang iklan di Craigslist.com untuk mencari programmer yang mampu mengerjakan proyeknya yang bernama Streetfax.com. Saat itu, kata Ceglia, Zuckerberg yang masih menjadi mahasiswa di Harvard menghubunginya dan setuju untuk mengerjakannya dengan imbalan US$1000.
Namun Zuckerberg juga mengusulkan sebuah proyek lain bernama TheFacebook.com (asal mula Facebook) kepada Ceglia. Ia pun menyetujuinya juga dengan memberi dana US$1000 dengan kompensasi kepemilikian sebesar 50 persen, dan penalti keterlambatan selesainya proyek pada 1 Januari 2004, dengan pengalihan kepemilikan saham milik Zuckerberg sebesar 1 persen, per hari.
Ceglia mengklaim, keduanya bertemu di Boston untuk meneken perjanjian, bahkan Ceglia juga telah menyiapkan seorang saksi. Dalam sebuah surel yang diajukan Ceglia, belakangan Zuckerberg protes atas klausul penalti atas keterlambatan, karena merasa hal itu tidak adil bagi dirinya.
"Paul, Saya ingin mendiskusikan kontrak kita yang mengharuskan saya berhutang lebih dari 30 persen saham karena penalti keterlambatan, sehingga bisa memberikan kepadamu lebih dari 80 persen saham perusahaan. Pertama, saya ingin mengatakan bahwa ini benar-benar tidak adil karena saya telah banyak menghabiskan waktu ekstra saya untuk mengerjakan situs StreetFax.com, sehingga inilah yang menyebabkan keterlambatan. Kedua, saya pikir itu tidak sah untuk menerapkan penalti yang begitu berat. Saya usulkan agar Anda membatalkan penalti itu, dan kita sepenuhnya berbagi kepemilikan 50/50 seperti sebelumnya," kata Zuckerberg dalam email, seperti diklaim oleh Ceglia.
Selanjutnya, Ceglia sempat setuju dengan kepemilikan 50/50 itu. Namun, Ceglia mengatakan, belakangan Zuckerberg membatalkan kontrak secara sepihak dan mengembalikan semua dana yang telah diberikan oleh Ceglia kepadanya.
Kepada situs Mashable, Facebook tetap membantah semua tuduhan Ceglia. "Ini adalah perkara penipuan yang dilakukan oleh seorang bekas narapidana yang pernah dihukum. Kami akan melakukan pembelaan di persidangan. Sejak awal kami mengatakan bahwa klaim gugatan dari artis penipu ini, sangat menggelikan. Dan komplain tebarunya ini sama sekali tidak lebih baik," kata salah seorang juru bicara Facebook.
Sebelum ini, Ceglia memang sempat ditahan atas sebuah kasus penipuan. Sebab, Ceglia yang saat itu berbisnis pelet kayu di Wellsville New York, tidak mengirimkan pelet senilai US$200.000 seperti yang telah dipesan oleh konsumennya. Namun Ceglia mengatakan bahwa ia tidak berniat menipu, hanya saja ia terlambat megantarkannya.
Bila Ceglia menang, diperkirakan ia akan mengantungi saham senilai US$ 50 miliar atau sekitar Rp431 triliun.
Pekan ini Ceglia menyodorkan bukti-bukti baru untuk memperkuat klaimnya itu.
Seperti dikutip dari Silicon Alley Insider, Ceglia menyediakan bukti-bukti baru yang ia klaim sebagai salinan kontrak yang ia teken bersama pendiri Facebook Mark Zuckerberg serta bukti-bukti korespondensi antara keduanya melalui surat elektronik (surel) yang terkesan sungguhan.
Tak hanya itu, Ceglia juga menggaet firma hukum ternama DLA Piper untuk mendampinginya di pengadilan Buffalo New York AS. Pada kasus ini, penggugat meminta kompensasi berupa sebagian kepemilikan saham Facebook saat ini yakni sebesar 50 persen.
Berdasarkan materi gugatan Ceglia, cerita bermula ketika ia memasang iklan di Craigslist.com untuk mencari programmer yang mampu mengerjakan proyeknya yang bernama Streetfax.com. Saat itu, kata Ceglia, Zuckerberg yang masih menjadi mahasiswa di Harvard menghubunginya dan setuju untuk mengerjakannya dengan imbalan US$1000.
Namun Zuckerberg juga mengusulkan sebuah proyek lain bernama TheFacebook.com (asal mula Facebook) kepada Ceglia. Ia pun menyetujuinya juga dengan memberi dana US$1000 dengan kompensasi kepemilikian sebesar 50 persen, dan penalti keterlambatan selesainya proyek pada 1 Januari 2004, dengan pengalihan kepemilikan saham milik Zuckerberg sebesar 1 persen, per hari.
Ceglia mengklaim, keduanya bertemu di Boston untuk meneken perjanjian, bahkan Ceglia juga telah menyiapkan seorang saksi. Dalam sebuah surel yang diajukan Ceglia, belakangan Zuckerberg protes atas klausul penalti atas keterlambatan, karena merasa hal itu tidak adil bagi dirinya.
"Paul, Saya ingin mendiskusikan kontrak kita yang mengharuskan saya berhutang lebih dari 30 persen saham karena penalti keterlambatan, sehingga bisa memberikan kepadamu lebih dari 80 persen saham perusahaan. Pertama, saya ingin mengatakan bahwa ini benar-benar tidak adil karena saya telah banyak menghabiskan waktu ekstra saya untuk mengerjakan situs StreetFax.com, sehingga inilah yang menyebabkan keterlambatan. Kedua, saya pikir itu tidak sah untuk menerapkan penalti yang begitu berat. Saya usulkan agar Anda membatalkan penalti itu, dan kita sepenuhnya berbagi kepemilikan 50/50 seperti sebelumnya," kata Zuckerberg dalam email, seperti diklaim oleh Ceglia.
Selanjutnya, Ceglia sempat setuju dengan kepemilikan 50/50 itu. Namun, Ceglia mengatakan, belakangan Zuckerberg membatalkan kontrak secara sepihak dan mengembalikan semua dana yang telah diberikan oleh Ceglia kepadanya.
Kepada situs Mashable, Facebook tetap membantah semua tuduhan Ceglia. "Ini adalah perkara penipuan yang dilakukan oleh seorang bekas narapidana yang pernah dihukum. Kami akan melakukan pembelaan di persidangan. Sejak awal kami mengatakan bahwa klaim gugatan dari artis penipu ini, sangat menggelikan. Dan komplain tebarunya ini sama sekali tidak lebih baik," kata salah seorang juru bicara Facebook.
Sebelum ini, Ceglia memang sempat ditahan atas sebuah kasus penipuan. Sebab, Ceglia yang saat itu berbisnis pelet kayu di Wellsville New York, tidak mengirimkan pelet senilai US$200.000 seperti yang telah dipesan oleh konsumennya. Namun Ceglia mengatakan bahwa ia tidak berniat menipu, hanya saja ia terlambat megantarkannya.
Bila Ceglia menang, diperkirakan ia akan mengantungi saham senilai US$ 50 miliar atau sekitar Rp431 triliun.
( Sumber : VIVAnews )
Follow @BlogAB
Posted by Unknown
on 12.56. Filed under
Facebook,
Kriminal,
Teknologi
.
You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0.
Feel free to leave a response