|

Tertusuk Kompresor, Sopir Truk Jadi Balon


Seorang sopir truk nyaris meledak setelah selang kompresor tertancap di bokongnya dan memompakan udara ke tubuhnya. Akibatnya, tubuh Steve McCormack, asal Selandia Baru, pun menggelembung bak balon, bahkan nyaris meledak.

Udara mengisi tubuhnya dengan cepat dan menggelembungkan kaki, dada, dan wajahnya. Tekanan udara juga menyebabkan paru-parunya dipenuhi udara dan menekan jantungnya.

McCormack berdiri di samping truknya ketika dia tiba-tiba terpeleset dan jatuh akhir pekan lalu. Bokongnya mendarat tepat di atas ujung selang kompresor. Benda itu langsung memompakan udara ke dalam tubuh McCormack.

Lelaki 48 tahun itu mengaku hanya bisa berbaring di tanah ketika "tubuhnya terus menggelembung bak balon".

Beruntung dia sempat menjerit dan jeritannya didengar teman-temannya. Melihat kondisi McCormack, mereka langsung mematikan katup untuk menghentikan aliran udara.

"Saya merasakan angin masuk ke badan saya. Rasanya seperti mau meledak," katanya sambil berbaring di ranjang rumah sakit di Whakatane.

"Badan saya menggelembung seperti bola," lanjutnya.

Tim medis datang satu jam kemudian. "Saya diinfus, tetapi udara di badan saya mendorong jarum infus," McCormack berkisah.

McCormack segera dilarikan ke rumah sakit dalam keadaan tubuh bengkak dan paru-parunya penuh cairan. Menurut dokter, udara telah memisahkan lemak dari otot tubuh McCormack. "Udara mengisi tubuhnya dengan cepat dan menggelembungkan kaki, dada, dan wajahnya. Tekanan udara juga menyebabkan paru-parunya dipenuhi udara dan menekan jantungnya," kata dokter.

Lelaki itu beruntung karena udara belum masuk ke aliran darahnya.

Akibat kecelakaan aneh itu, kulitnya penuh gelembung udara. Meskipun dokter berhasil mengeluarkan cairan berlebih dari tubuhnya, McCormack juga harus mengeluarkan udara dengan cara natural. "Dengan bersendawa atau buang angin," ujar sopir truk itu.

Diperlukan waktu tiga hari bagi McCormack untuk kembali ke ukuran tubuh semula.




Artikel Menarik Lainnya:


Posted by Unknown on 12.25. Filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. Feel free to leave a response