Pakar Telematika Ungkap Keanehan SMS Vote Komodo
Pakar telematika dari UIN Abimanyu 'Abah' Wachjoewidajat kembali membeberkan sejumlah data terkait kejanggalan vote untuk New7Wonders. Mulai dari pengisian data internet untuk memilih di situs New7Wonders, hingga pemilihan lewat SMS vote Rp 1.
Dalam surat elektroniknya yang dikirim ke redaksi detikcom, Senin (7/11/2011) Abah ingin membantu masyarakat yang masih awam dengan menunjukan setiap adanya temuan baru sehingga dapat membantu berbagai pihak untuk menelaah kasus ini dari berbagai sudut terkait SMS Komodo.
"Dan saya sesuai bidang saya di telematika akan membatasi diri untuk menganalisa SMS Komodo pada bidang seputar telematikanya saja tanpa menyentuhi bidang lain seperti sosial, politik dan lain-lain yang juga bahkan lebih sarat dianggap sebagai bagian dari isu SMS Komodo," kata Abah.
Berikut penjelasan lengkap Abah mengenai SMS vote Komodo:
A. Mari kita liat dahulu kondisi dasarnya bahwa:
1. New 7 Wonders (N7W) mencari 7 (tujuh) keajaiban dunia yang paling dipilih publik.
2. Saat kita memilih di situs maka utamanya kita 'harus' memilih 7 keajaiban alam yg berbeda baru vote kita dinyatakan valid dan bisa ke proses selanjutnya.
3. Selain itu pemilihan via internet mewajibkan kita memasukan Nama, email, tanggal lahir, jenis Kelamin dan password. Email dan Password harus akurat itu sebabnya N7W membuat tambahan confirmation field (pengguna harus mengetik ulang apa yg diisikan pada kedua field tsb). Dari data itu saja:
4. Sama seperti vote via internet bila kita memilih via telepon voting maka kita sebenarnya harus memasukan 7 pilihan saja yang berbeda baru kemudian vote kita akan dianggap valid. Pada situs telah jelas-jelas diutarakan bahwa voting yang kelak akan diterima adalah pilihannya Valid. Kenapa N7W perlu khusus menyatakan demikian? Apakah control tersebut dapat dilakukan via program IVR (Interactive Voice Response) yang digunakan untuk televoting? Jawabannya tidak, karena IVR sifatnya hanya mengarah dan menyimpan data sehingga televoting baru hanya divalidasi saat akan dihitung pada akhir sesi saja.
B. Lalu kini kita (khusus di Indonesia diberikan akses / kewenangan untuk memilih dan mengirim ke 9818)
1. Mengingat penjelasan diatas jelas bahwa setiap akun diharuskan memilih 7 keajaiban alam yang berbeda, akan tetapi ternyata untuk 9818 kita diminta adalah memilih Komodo sebanyak-banyaknya. Saya yakini bahwa ini bukan idol-idolan, akan tetapi pihak 9818 menerangkan kepada saya bahwa ini memang idol-idolan jadi harus mengirim sebanyak-banyaknya.
2. Apabila kita membanding kondisi/syarat antara A.2 dan B.1 sungguh tidak ada korelasinya dan sangat pincang. Bagaimana mungkin suatu cara memilih yang di pusat N7W saja (sebagai pemilik acara) kita harus dan hanya bisa memilih 7 keajaiban tetapi lalu kenapa di Indonesia setiap partisipan bisa memilih Komodo dari mulai 1 SMS sampai sebanyak-banyaknya (ratusan SMS).
3. Dan ini yang mengejutkan saya: Apakah 9818 melakukan validasi atas setiap SMS yang masuk? Ternyata tidak, berikut hasil temuan saya:
ii. Banyak warga asing yang sedang tinggal di Indonesia mereka mungkin akan berupaya memilih obyek dari negaranya dan kebutuhan dia ini tidak dimungkinkan di 9818 karena yang tercatat sepertinya selalu Komodo (terbukti dari jawaban server tersebut). Saya pribadi prihatin bahkan malu dengan hal ini karena berarti jelas-jelas adanya kecurangan langsung dihadapan bangsa asing. Apa kata dunia bila mereka kelak mengetahui hal ini?
4. Dalam kesempatan telewicara di TVOne pada hari kamis malam minggu lalu dengan ibu Nia Djamhur (sedianya oleh TVOne saya dikatakan akan telewicara dengan ibu Emmy Hafild itu sebabnya saya mau hadir tapi kemudian saat show entah karena alasan apa yang tampil adalah ibu Nia Djamhur) pada kesempatan tersebut saya menyampaikan kepada presenter bahwa pengelola 9818 telah menerima pemasukan sebesar Rp 1 Miliar (hasil perhitungan Rp 1.000,- x 1 juta pengirim sesuai klarifikasi langsung dari pak Jusuf Kala pada acara Bukan 4 Mata di Trans7). Namun saat hal itu diklarifikasikan ke Ibu Nia Djamhur yan bersangkutan menyatakan bahwa mereka tidak menerima apapun dari dana yang dihasilkan tersebut karena uang yang masuk perlu dibayar untuk ongkos ke operator selular, content provider serta 'bagian untuk N7W'. Dengan pernyataan tersebut disini sudah terkesan ada hal terselubung dan vote sudah tidak murni lagi karena ada uang yang berperan didalamnya. karena:
5. Pada kesempatan telewicara tersebut saya maupun pihak Kemkominfo (Pak Gatot Dewabroto) telah mempertanyakan kepada pengelola SMS KOMODO bagaimana ratio perhitungan SMS ini dengan vote Internet apakah 1:1, 50:1 atau berapa, hal tersebut tidak dapat secara spesifik diutarakan pihak SMS KOMODO. Namun mereka menyatakan bahwa mereka secara periodik selalu mengirim jumlah pemilih ke N7W. Hal ini perlu pembuktian lebih lanjut metoda apa yang digunakan untuk pelaporan, email, web posting, SMS atau apa? Apabila mengutip pernyataan yang bersangkutan bahwa pengelola SMS KOMODO juga memberikan bagian keuntungan bagi N7W maka pelaporan ini mungkin bagian dari penyetoran jatah untuk N7W tersebut. Untuk itu menurut saya sebaiknya ada transaparansi pelaporan ini adalah agar diketahui jumlah sebenarnya SMS yang masuk karena didalamnya ada dana dari masyarakat.
6. Banyak yang beranggapan tidak ada keuntungan yang diraih pengelola SMS KOMODO Karena hanya Rp1,-/SMS. Namun selaku orang yang telah lama pernah berkecimpung pada bisnis SMS premium saya sangat mengetahui ada banyak keuntungan yang diperoleh Content Provider (CP) dari bisnis serupa ini, beberapa diantaranya:
Dalam surat elektroniknya yang dikirim ke redaksi detikcom, Senin (7/11/2011) Abah ingin membantu masyarakat yang masih awam dengan menunjukan setiap adanya temuan baru sehingga dapat membantu berbagai pihak untuk menelaah kasus ini dari berbagai sudut terkait SMS Komodo.
"Dan saya sesuai bidang saya di telematika akan membatasi diri untuk menganalisa SMS Komodo pada bidang seputar telematikanya saja tanpa menyentuhi bidang lain seperti sosial, politik dan lain-lain yang juga bahkan lebih sarat dianggap sebagai bagian dari isu SMS Komodo," kata Abah.
Berikut penjelasan lengkap Abah mengenai SMS vote Komodo:
A. Mari kita liat dahulu kondisi dasarnya bahwa:
1. New 7 Wonders (N7W) mencari 7 (tujuh) keajaiban dunia yang paling dipilih publik.
2. Saat kita memilih di situs maka utamanya kita 'harus' memilih 7 keajaiban alam yg berbeda baru vote kita dinyatakan valid dan bisa ke proses selanjutnya.
3. Selain itu pemilihan via internet mewajibkan kita memasukan Nama, email, tanggal lahir, jenis Kelamin dan password. Email dan Password harus akurat itu sebabnya N7W membuat tambahan confirmation field (pengguna harus mengetik ulang apa yg diisikan pada kedua field tsb). Dari data itu saja:
- Dalam dunia bisnis Internet data manusia dengan kelengkapan seperti itu sangat bermanfaat karena pemiliknya dapat memanfaatkan database tersebut kepada pihak yang membutuhkan baik dengan imbalan apapun termasuk tidak tertutup kemungkinan imbalan financial berupa transaksi jual beli database.
- Pengelola kelak dapat mengetahui jumlah pemilih ataupun minat atas vote berdasarkan kriteria tertentu seperti umur, jenis kelamin, dan kombinasinya dimana data ini sangat bermanfaat sebagai marketing analisis yang juga sangat bernilai secara bisnis.
B. Lalu kini kita (khusus di Indonesia diberikan akses / kewenangan untuk memilih dan mengirim ke 9818)
1. Mengingat penjelasan diatas jelas bahwa setiap akun diharuskan memilih 7 keajaiban alam yang berbeda, akan tetapi ternyata untuk 9818 kita diminta adalah memilih Komodo sebanyak-banyaknya. Saya yakini bahwa ini bukan idol-idolan, akan tetapi pihak 9818 menerangkan kepada saya bahwa ini memang idol-idolan jadi harus mengirim sebanyak-banyaknya.
2. Apabila kita membanding kondisi/syarat antara A.2 dan B.1 sungguh tidak ada korelasinya dan sangat pincang. Bagaimana mungkin suatu cara memilih yang di pusat N7W saja (sebagai pemilik acara) kita harus dan hanya bisa memilih 7 keajaiban tetapi lalu kenapa di Indonesia setiap partisipan bisa memilih Komodo dari mulai 1 SMS sampai sebanyak-banyaknya (ratusan SMS).
- Itu berarti dari Indonesia kita bisa bebas melakukan pemilihan sepihak yakni jauh lebih istimewa dibanding metoda resmi pada N7W.
- Dengan tanpa memasukan data apapun bila SMS bisa dianggap valid berarti Indonesia mendapatkan dispensasi yang jauh lebih besar dibandingkan negara lain yang tidak menggunakan SMS bayangkan negara lain seorang hanya bisa menyertakan 1x lokasi dinegaranya sedangkan di Indonesia setiap orang bisa melakukan vote sampai ratusan bahkan ribuan kali.
- Bila kita mengacu pada kondisi dasar N7W yang diberlakukan kepada para pemilih lainnya maka sewajarnya SMS dari Indonesia yang dianggap valid hanyalah yang telah memilih 7 keajaiban yang berbeda. Namun di Indonesia tidak mungkin karena sepanjang pengetahuan saya dalam media lokal manapun pengelola www.pilihkomodo.com maupun pengelola 9818 tidak pernah mensosialisasikan kode-kode untuk pilihan obyek keajaiban alam lainnya.
- Dengan demikian jumlah SMS yang sebanyak-banyaknya tersebut sepertinya praktis akan menjadi sia-sia karena sudah diluar dari pakem yang ditentukan N7W.
- Bila ternyata tetap N7W mensyaratkan 7 pilihan yang berbeda dari setiap pengirim SMS maka agar SMS dari partisipan (yang tadinya hanya memilih Komodo) tidak dianulir perlu ada pihak yang harus melakukan perekayasaan 6 pilihan lain (secara acak) dari setiap SMS (untuk mendampingi SMS Komodo) dan bila itu dilakukan berarti kembali terjadi manipulasi data di mana itu sungguh tidak baik dan tentu selayaknya secara etika hal itu jangan sampai terjadi.
- Bila kita mengetik Komodo kita akan mendapat jawaban "Terimakasih! Terus beri dukungan, pastikan Komodo menang 7 keajaiban Dunia. Kunjungi www.pilihkomodo.com"
- Tahukah anda bahwa bila pengguna memilih kode lain (ke 27 finalis lain selain komodo) maka dia akan tetap mendapat jawaban yang sama seperti diatas yang tentu hal ini sudah sangat lucu, sekaligus memprihatinkan karena bagaimana mungkin seorang partisipan yang memilih lokasi lain (bila memang misal yang bersangkutan mencoba obyektif memilih lokasi lain juga, wajar bukan?) lalu mengapa 9818 tetap menganggap bahwa kita tetap telah memilih Komodo? Dengan demikian tidak salah bila saya menduga 9818 terkesan telah memanipulasi data pemenangan Komodo karena apapun yang dipilih orang maka tetap dianggap mereka memilih Komodo. Memang sesuatu yang baik bila ada Pemenangan Komodo namun sewajarnya sebagai bangsa bermatabat dan berbudaya janganlah dilakukan manipulasi sedemikian.
Mungkin ada yang bertanya-tanya adakah nomor dari Indonesia yang mungkin memilih obyek lain? Jawabannya 'YA' dengan alasan sebagai berikut:
i. Mungkin saja bila warga Indonesia tersebut pernah mengunjung lokasi lainnya dan takjub atas keindahan alam disanaii. Banyak warga asing yang sedang tinggal di Indonesia mereka mungkin akan berupaya memilih obyek dari negaranya dan kebutuhan dia ini tidak dimungkinkan di 9818 karena yang tercatat sepertinya selalu Komodo (terbukti dari jawaban server tersebut). Saya pribadi prihatin bahkan malu dengan hal ini karena berarti jelas-jelas adanya kecurangan langsung dihadapan bangsa asing. Apa kata dunia bila mereka kelak mengetahui hal ini?
Perlu diingat bahwa berdasarkan arsip pada N7W yang juga disebar di internet oleh banyak pihak yang ingin menunjukan bahwa 9818 adalah SMS sah, menurut sepengetahuan N7W sistem pemilihan 9818 itu dapat mengakomodir semua 28 finalis. Namun dengan kenyataan ini, bila benar yang dikatakan bahwa SMS adalah termasuk yang akan dihitung N7W, maka pemilih lokasi keajaiban lain tidak tercatat. Bila ternyata pilihan lokasi lain tetap tercatat secara internal tetapi selalu hanya menjawab Komodo maka inipun dapat membuktikan bahwa sistem tidak akurat dalam mencatat voting.
- Bahkan kita bisa mengetikan teks apapun ke 9818 dan tetap dijawab bahwa kita telah memilih komodo, saya tidak tahu sejauh mana kriteria 'apapun juga' yang saya maksud disini yang pasti saya sudah mencoba mengetikan 'TOKEK' dan lagi-lagi sistem menganggap saya memilih Komodo. Tambah penasaran dengan keisengan saya maka saya mencoba mengetik 'KORUPTOR' dan sekali lagi saya mendapat jawaban yang sama.
- Sistem seperti yang dilakukan 9818 mungkin diharapkan dapat menguntungkan pilihan Komodo tetapi dilain pihak apabila pihak N7W mengetahui hal ini maka bukan sangat mungkin semua SMS yang masuk ke 9818 dianulir karena dianggap tidak sah (dengan kesan curang tadi). Kita akan lebih rugi lagi karena seluruh upaya masyarakat kita menjadi sia-sia karena upaya yang tidak transparan.
- Semua yang saya utarakan diatas tentang SMS KODE LAIN, SMS 'TOKEK' dan SMS 'KORUPTOR' benar adanya dan bisa saya pertanggung jawabkan karena saya menyimpan bukti SMS VOTE serta JAWABAN YANG SAYA TERIMA.
4. Dalam kesempatan telewicara di TVOne pada hari kamis malam minggu lalu dengan ibu Nia Djamhur (sedianya oleh TVOne saya dikatakan akan telewicara dengan ibu Emmy Hafild itu sebabnya saya mau hadir tapi kemudian saat show entah karena alasan apa yang tampil adalah ibu Nia Djamhur) pada kesempatan tersebut saya menyampaikan kepada presenter bahwa pengelola 9818 telah menerima pemasukan sebesar Rp 1 Miliar (hasil perhitungan Rp 1.000,- x 1 juta pengirim sesuai klarifikasi langsung dari pak Jusuf Kala pada acara Bukan 4 Mata di Trans7). Namun saat hal itu diklarifikasikan ke Ibu Nia Djamhur yan bersangkutan menyatakan bahwa mereka tidak menerima apapun dari dana yang dihasilkan tersebut karena uang yang masuk perlu dibayar untuk ongkos ke operator selular, content provider serta 'bagian untuk N7W'. Dengan pernyataan tersebut disini sudah terkesan ada hal terselubung dan vote sudah tidak murni lagi karena ada uang yang berperan didalamnya. karena:
- Pada pemilihan via Internet pihak N7W jelas tidak menerima uang dari peserta karena memang pemilih tidak perlu membayar sedangkan apa bila pemilih melalui SMS 9818 maka pihak N7W mendapat bagian, yang entah berapa yang diberikan hanya pengelola yg tahu. Yang pasti uang tersebut katanya bukan yang USD 199 (yang sudah dibayarkan oleh pemerintah).
- Dikatakan bahwa Operator Selular mendapat bagian tetapi kenyataannya berdasarkan konfirmasi dari pihak lain dikatakan Operator Selular tidak menerima bagian karena layanan ini merupakan CSR mereka (Corporate Social Responsibility). Mana yang benar? Dengan sistem bagi hasil yang umum maka Operator Selular biasanya mendapat porsi 60%, itu berarti dari Rp 1 miliar tersebut ada sekitar Rp 600.000.000,- dana dari masyarakat yang entah kemana (karena tidak ada pihak yang mengakui).
6. Banyak yang beranggapan tidak ada keuntungan yang diraih pengelola SMS KOMODO Karena hanya Rp1,-/SMS. Namun selaku orang yang telah lama pernah berkecimpung pada bisnis SMS premium saya sangat mengetahui ada banyak keuntungan yang diperoleh Content Provider (CP) dari bisnis serupa ini, beberapa diantaranya:
- Public database, yakni nomor aktif dari masyarakat yang telah mengirim SMS kepada CP tersebut. Nomor tersebut walau secara tidak terang-terangan dapat dimanfaatkan atau diperjualbelikan oleh oknum CP yang bersangkutan di mana sebenarnya hal itu tidak etis dilakukan tetapi bagi mereka yang mengerti bisnis itu pasti tahu hal itu dapat (bahkan terlalu mudah) dilakukan tanpa terlacak. Dan nikmat dari penjualan database adalah satu data bisa dijual berkali-kali kepada berbagai pihak sehingga semakin banyak pihak yang mempunyai data nomor pengguna. Kelak nomor yang diperdagangkan oknum CP tersebut bisa digunakan pihak-pihak yang mengirim SPAM kepada para pengguna ponsel.
- CP mendapat kesempatan melakukan stress test bagi servernya. Hal ini kelak bisa digunakan sebagai suatu promosi dan bukti kehandalan bahwa sistemnya terbukti stabil dengan gempuran jutaan SMS. Sampai tahap ini tidak ada yang salah dengan upaya tersebut namun bila pada akhirnya segala effort, dana dan semangat masyarakat Indonesia menjadi bagian dari SMS yang terkesan memanipulasi data tentu upaya yang hanya untuk melakukan stress-test server SMSnya menurut saya bukanlah suatu yang etis apalagi di bisnis SMS Premium. Namun begitu SMS KOMODO ini bukanlah sesuatu yang cukup membanggakan bagi CP tersebut karena intensitas trafiknya pada suatu periode tidak sebanyak yang SMS Idol-Idolan. Selain itu dengan server SMS 9818 fungsinya seolah hanya menjawab setiap SMS Yang masuk tanpa proses data retrieval serta tanpa melakukan olah data (menerima apa adanya setiap SMS yang masuk) tentu ini bukanlah suatu yang lain menjadi pegangan / bukti kehandalan.
- Lalu apa yang sekiranya dimanfaatkan oleh pengelola layanan SMS KOMODO tersebut? Silakan anda analisa sendiri.
( Sumber : detikNews )
Follow @BlogAB
Posted by Unknown
on 00.47. Filed under
Aneh,
Nasional
.
You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0.
Feel free to leave a response