RIM Tak Bangun Pabrik di Malaysia?
Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring mengatakan pemerintah Kanada sendiri belum mengetahui rencana pembangunan pabrik Research In Motion (RIM) di Malaysia. Pasalnya pemerintah Kanada tidak mendapat informasi dari RIM terkait pembangunan pabrik itu.
"Dubes Kanada datang ke rumah saya pada saat lebaran. Saya cek langsung ke Kedubes Kanada tidak ada rencana pembangunan (pabrik RIM di Malaysia) itu," ujarnya saat mengisi acara Indonesia Broadband Economy Forum di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Rabu 21 September 2011.
Sementara itu, pihak RIM juga telah bertemu Kementerian Kominfo pada 15 September terkait dengan pembangunan pusat data (data center) di tanah air. Dalam pertemuan itu, RIM tidak ingin berkomentar terkait pembangunan pabrik di Malaysia. "RIM tidak mau komentar terkait pabrik itu," tambahnya.
Seperti diketahui, rencana pembangunan pabrik BlackBerry di Malaysia dikemukakan oleh Kepala BKPM Gita Wirjawan. Gita kesal karena pangsa pasar BlackBerry di Indonesia terbilang besar, namun RIM memilih Malaysia untuk membangun pabrik.
Gita mengatakan pasar telepon pintar asal Kanada itu di Indonesia sangat besar. Di Indonesia tahun ini saja RIM menargetkan penjualan 4 juta unit dengan harga rata-rata US$300 per unit. Sedangkan di Malaysia, RIM tak akan mampu menjual lebih dari 400 ribu unit. "Cuma sepersepuluhnya Indonesia, tapi mengapa membangun pabriknya di Malaysia," Gita mempertanyakan.
Ketika dikonfirmasi kepada pihak RIM, produsen BlackBerry itu enggan menjelaskan rencana pembuatan pabrik itu. RIM mengaku akan tetap berkomitmen penuh terhadap pemerintah Indonesia.
"Kami menikmati kemitraan yang kuat dan antusiasme positif yang luar biasa dari produk BlackBerry kami," kata RIM dalam surat elektronik menjawab pertanyaan salah satu media online tanah air, Kamis 8 September 2011.
RIM mengatakan, seperti pada telepon pintar yang lain, produsen telepon asal Kanada ini mengatakan telah merencanakan produksi yang berbasis global. "Kami berharap dapat bekerja sama dengan pemerintah dan mitra operator kami untuk mencapai tujuan kita bersama," katanya.
Selain itu, RIM juga memastikan Indonesia adalah salah satu tempat terbaik di dunia bagi perusahaan telekomunikasi.
"Dubes Kanada datang ke rumah saya pada saat lebaran. Saya cek langsung ke Kedubes Kanada tidak ada rencana pembangunan (pabrik RIM di Malaysia) itu," ujarnya saat mengisi acara Indonesia Broadband Economy Forum di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Rabu 21 September 2011.
Sementara itu, pihak RIM juga telah bertemu Kementerian Kominfo pada 15 September terkait dengan pembangunan pusat data (data center) di tanah air. Dalam pertemuan itu, RIM tidak ingin berkomentar terkait pembangunan pabrik di Malaysia. "RIM tidak mau komentar terkait pabrik itu," tambahnya.
Seperti diketahui, rencana pembangunan pabrik BlackBerry di Malaysia dikemukakan oleh Kepala BKPM Gita Wirjawan. Gita kesal karena pangsa pasar BlackBerry di Indonesia terbilang besar, namun RIM memilih Malaysia untuk membangun pabrik.
Gita mengatakan pasar telepon pintar asal Kanada itu di Indonesia sangat besar. Di Indonesia tahun ini saja RIM menargetkan penjualan 4 juta unit dengan harga rata-rata US$300 per unit. Sedangkan di Malaysia, RIM tak akan mampu menjual lebih dari 400 ribu unit. "Cuma sepersepuluhnya Indonesia, tapi mengapa membangun pabriknya di Malaysia," Gita mempertanyakan.
Ketika dikonfirmasi kepada pihak RIM, produsen BlackBerry itu enggan menjelaskan rencana pembuatan pabrik itu. RIM mengaku akan tetap berkomitmen penuh terhadap pemerintah Indonesia.
"Kami menikmati kemitraan yang kuat dan antusiasme positif yang luar biasa dari produk BlackBerry kami," kata RIM dalam surat elektronik menjawab pertanyaan salah satu media online tanah air, Kamis 8 September 2011.
RIM mengatakan, seperti pada telepon pintar yang lain, produsen telepon asal Kanada ini mengatakan telah merencanakan produksi yang berbasis global. "Kami berharap dapat bekerja sama dengan pemerintah dan mitra operator kami untuk mencapai tujuan kita bersama," katanya.
Selain itu, RIM juga memastikan Indonesia adalah salah satu tempat terbaik di dunia bagi perusahaan telekomunikasi.
Follow @BlogAB
Posted by Unknown
on 14.06. Filed under
Blackberry,
Nasional,
Teknologi
.
You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0.
Feel free to leave a response