Foto Sekarat Putri Diana Dibuka ke Publik
Sebuah foto mengejutkan yang menunjukkan detik-detik kematian Putri Diana akan dipertontonkan kali pertamanya ke muka publik. Gambar tragis itu akan ditampilkan melalui sebuah film dokumenter tentang kecelakaan fatal yang merenggut nyawa sang putri tahun 1997 lalu. Foto tersebut hasil bidikanpaparazzi alias juru foto penguntit kaum tersohor--yang jadi biang kerok kematian Princess of Wales.
Film dokumenter berjudul 'Unlawful Killing' akan diputar di Cannes minggu ini, atas dukungan aktor Keith Allen dan Mohammed Al Fayed--yang putranya, Dodi, ikut tewas dalam musibah di terowongan Kota Paris itu. Kala itu, Dodi dan Diana sedang menjalin kasih.
Film berdurasi 90 menit ini akan menayangkan foto hitam-putih Lady Di yang diambil beberapa saat setelah mobil Mercedes yang membawanya menabrak sisi pembatas dalam terowongan. Meski tak berwarna, foto menyedihkan Diana yang sedang meregang nyawa memperlihatkan dengan jelas rambut pirangnya.
Film tersebut akan diputar di seluruh dunia, namun tidak di Inggris, kampung halaman Diana. Menurut Allen, pengacara Inggris minta 87 adegan dalam film itu dipotong. "Daripada mencacah film ini, kami memutuskan akan memutarnya di Prancis, AS, dan di mana-mana, kecuali Inggris," kata dia seperti dimuat Daily Mail, 10 Mei 2011.
Seorang juru bicara pembuat film dokumenter berkata, foto itu sebenarnya tak benar-benar baru dan pernah dimuat di sejumlah media, bahkan tersedia di Internet. Pembuat film ini bahkan mengambilnya dari sebuah majalah Italia.
Foto serupa pernah ditunjukkan pada juri pengadilan, dengan wajah Diana diburamkan.
Penggunaan film tersebut mengundang kemarahan sahabat-sahabat Diana. "Fakta bahwa seseorang sedang mencari keuntungan dengan kematiannya, sangat mengerikan," kata salah satu sahabat Diana.
Belum ada keterangan dari Istana Saint James, namun dipastikan Pangeran William akan muak dengan berita itu. Para sahabat Diana berharap, baik William maupun Harry tak memberi komentar soal film dokumenter itu karena justru bakal dimanfaatkan menjadi bahan promosi.
Pada tahun 2008, setelah sidang enam bulan yang mendengarkan keterangan 250 saksi dan menghabiskan dana 12 juta poundsterling, juri menyimpulkan bahwa Putri Diana dan Dodi Fayed dibunuh secara tidak sah sebagai akibat langsung pengemudi yang lalai dan mabuk. Dia adalah Henri Paul, yang juga meninggal dalam kecelakaan itu.
Al Fayed menuduh Pangeran Philip--suami Ratu Elizabeth--mendalangi kecelakaan tersebut. Mantan bos Harrods itu juga menuding Pangeran Charles, mantan suami Diana. Al Fayed menduga, kecelakaan itu adalah plot untuk menggagalkan pernikahan Diana dengan Dodi yang seorang muslim. Dia bahkan menyebut keluarga kerajaan Inggris dengan sebutan "Dracula".
Meski mendukung film dokumenter ini, pihak Al Fayed mengaku terkejut dengan penayangan foto sekarat Diana. "Dia terkejut, dia akan mengambil semua langkah yang diperlukan untuk memastikan foto itu tak ditayangkan dalam film."
Film dokumenter berjudul 'Unlawful Killing' akan diputar di Cannes minggu ini, atas dukungan aktor Keith Allen dan Mohammed Al Fayed--yang putranya, Dodi, ikut tewas dalam musibah di terowongan Kota Paris itu. Kala itu, Dodi dan Diana sedang menjalin kasih.
Film berdurasi 90 menit ini akan menayangkan foto hitam-putih Lady Di yang diambil beberapa saat setelah mobil Mercedes yang membawanya menabrak sisi pembatas dalam terowongan. Meski tak berwarna, foto menyedihkan Diana yang sedang meregang nyawa memperlihatkan dengan jelas rambut pirangnya.
Film tersebut akan diputar di seluruh dunia, namun tidak di Inggris, kampung halaman Diana. Menurut Allen, pengacara Inggris minta 87 adegan dalam film itu dipotong. "Daripada mencacah film ini, kami memutuskan akan memutarnya di Prancis, AS, dan di mana-mana, kecuali Inggris," kata dia seperti dimuat Daily Mail, 10 Mei 2011.
Seorang juru bicara pembuat film dokumenter berkata, foto itu sebenarnya tak benar-benar baru dan pernah dimuat di sejumlah media, bahkan tersedia di Internet. Pembuat film ini bahkan mengambilnya dari sebuah majalah Italia.
Foto serupa pernah ditunjukkan pada juri pengadilan, dengan wajah Diana diburamkan.
Penggunaan film tersebut mengundang kemarahan sahabat-sahabat Diana. "Fakta bahwa seseorang sedang mencari keuntungan dengan kematiannya, sangat mengerikan," kata salah satu sahabat Diana.
Belum ada keterangan dari Istana Saint James, namun dipastikan Pangeran William akan muak dengan berita itu. Para sahabat Diana berharap, baik William maupun Harry tak memberi komentar soal film dokumenter itu karena justru bakal dimanfaatkan menjadi bahan promosi.
Pada tahun 2008, setelah sidang enam bulan yang mendengarkan keterangan 250 saksi dan menghabiskan dana 12 juta poundsterling, juri menyimpulkan bahwa Putri Diana dan Dodi Fayed dibunuh secara tidak sah sebagai akibat langsung pengemudi yang lalai dan mabuk. Dia adalah Henri Paul, yang juga meninggal dalam kecelakaan itu.
Al Fayed menuduh Pangeran Philip--suami Ratu Elizabeth--mendalangi kecelakaan tersebut. Mantan bos Harrods itu juga menuding Pangeran Charles, mantan suami Diana. Al Fayed menduga, kecelakaan itu adalah plot untuk menggagalkan pernikahan Diana dengan Dodi yang seorang muslim. Dia bahkan menyebut keluarga kerajaan Inggris dengan sebutan "Dracula".
Meski mendukung film dokumenter ini, pihak Al Fayed mengaku terkejut dengan penayangan foto sekarat Diana. "Dia terkejut, dia akan mengambil semua langkah yang diperlukan untuk memastikan foto itu tak ditayangkan dalam film."
( Sumber : VIVAnews )