Maria Selena Jadi Putri Indonesia 2011
Mahkota Puteri Indonesia berpindah dari Nadine Alexandra Dewi Ames kepada Maria Selena, perempuan kelahiran Palembang, 24 September 1990, asal Jawa Tengah. Selena menyisihkan kontestan asal Jawa Timur dan Sulawesi Selatan yang berhasil masuk tiga besar di Pemilihan Puteri Indonesia (PPI) 2011.
Dalam balutan busana rancangan Anne Avantie, tiga besar Puteri Indonesia tampil anggun dan percaya diri. Dengan diserahkannya Mahkota Puteri Indonesia kepada Selena (21), posisi Runner-up 1 (Puteri Indonesia Lingkungan 2011) diraih oleh Liza Elly Purnamasari (20) dari Jawa Timur, sedangkan Runner-up 2 (Puteri Indonesia Pariwisata 2011) diperoleh Andi Tenri Gusti Hanum Utari Natassa (19) dari Sulawesi Selatan.
Selena, Liza, dan Natassa sukses membuktikan bagaimana anak daerah juga mempunyai kesempatan yang sama berkiprah di tingkat nasional, termasuk mereka yang berhasil masuk dalam lima besar, seperti Sabrina Chairunnisa (18) dari Sumatera Utara dan Dinda Rizki Hutari (20) dari Yogyakarta, yang tampil elegan dalam balutan busana Intan Avantie.
Ketiga perempuan muda dengan motivasi tinggi dan kepercayaan diri ini membuktikan kemampuannya mengalahkan ketakutan dalam diri untuk berkompetisi dan menggali potensi diri di ajang PPI.
Salah satu juri PPI 2011, Artika Sari Devi (Puteri Indonesia 2004), mengatakan, perempuan muda yang mendaftarkan diri di ajang PPI, apalagi mereka yang berhasil meraih tiket ke seleksi nasional PPI, adalah perempuan yang berani dan mempunyai nyali untuk mengalahkan ketakutan dalam dirinya.
Bagi Artika, Puteri Indonesia mempunyai peran dan mampu berkontribusi. "Tantangan Puteri Indonesia banyak. Ekspektasi masyarakat terhadap Puteri Indonesia juga tinggi dan lebih banyak. Itu adalah tantangan yang harus selalu siap dihadapi Puteri Indonesia dan juga menjadikannya sosok muda yang jauh lebih matang," tutur Artika kepadaKompas Female di sela penjurian saat karantina PPI 2011 beberapa waktu lalu di Jakarta.
Selena, mahasiswi School of Business & Management Institut Teknologi Bandung, mengaku tak berpengalaman mengikuti ajang kecantikan ataupun kompetisi modelling. Namun, keyakinan dan kepercayaan diri yang ditanamkan sejak awal mengikuti PPI membuatnya berhasil memenangkan gelar Puteri Indonesia.
"Saya menargetkan menjadi Puteri Indonesia sejak pertama kali mengikuti PPI. Menjadi Puteri merupakan langkah awal untuk bisa berkontribusi dalam segala bidang," jelas Selena saat jumpa pers di Jakarta, Sabtu (8/10/2011) dini hari.
Sementara bagi Liza dan Natassa, tak ada kata kecewa meski keduanya tak berhasil memenangkan pemilihan. Bagi Liza, mahasiswi The London School of Public Relations kelahiran Malang, 27 Maret 1991, semua finalis adalah pemenang. Natassa, mahasiswi Swiss German University International Business, kelahiran Makassar, 11 Agustus 1992, ini sepakat dengan Liza. Ia tak kecewa meski tak meraih posisi nomor satu.
"Kemenangan tidak hanya disimbolkan dengan posisi satu, dua, tiga, tetapi lebih kepada menyikapi kemenangan setiap harinya. Saya tidak kecewa, dan siap mewakili bangsa di ajang pemilihan berikutnya, di tingkat internasional," tutur Natassa yang memborong sejumlah gelar di ajang PPI 2011, seperti Puteri Indonesia Berbakat dan Puteri Indonesia Favorit.
PPI 2011 tak hanya mencari sosok Puteri untuk mewakili Indonesia di berbagai ajang pemilihan internasional. Yayasan Puteri Indonesia juga memilih sejumlah atribut Puteri dan sosok perempuan muda yang berpotensi dengan kecerdasan intelektual tinggi.
Tim juri pun memilih Puteri Intelegensia dari hasil wawancara khusus penerima beasiswa Pascasarjana Universitas Atmajaya saat mengikuti karantina PPI 2011.
Adalah Asri Silvia Shorea, SKed dari Kalimantan Timur; Annisa Putri Ayudya, SPsi dari DKI 2; dan Rizky Fitriyani Rustam, SKM dari Sulawesi Tenggara, penerima penghargaan Puteri Intelegensia 2011 di ajang PPI.
Asri dari Kalimantan Timur dan Putri dari DKI 2 tak hanya memiliki intelegensia yang tinggi, mereka adalah perempuan muda berpotensi yang juga terpilih masuk dalam 10 besar yang tampil cantik dalam balutan busana rancangan Barli Asmara.
Pada malam final PPI 2011 yang berlangsung di Plenary Hall Jakarta Convention Center, Jumat (7/10/2011), juga terpilih pemenang Puteri Atribut PPI 2011 sebagai berikut:
Puteri Indonesia Persahabatan: Papua (Herllyn Paula Mambai)
Puteri Indonesia Berbakat: Sulawesi Selatan (Andi Tenri Gusti Hanum Utari Natassa)
Puteri Indonesia Favorit: Sulawesi Selatan (Andi Tenri Gusti Hanum Utari Natassa)
Puteri Indonesia Kepulauan berdasarkan polling SMS:
- Sumatera: Bangka Belitung (Nur Rahma Umani)
- Jawa: Banten (Rahajeng Sekar Putri)
- Kalimantan: Kalimantan Selatan (Ninggar Ayu Neswari)
- Sulawesi: Sulawesi Tenggara (Rizky Fitriyani Rustam)
- Bali-NTT-NTB: Bali (AA Istri Karina Manik)
- Indonesia Timur: Maluku (Audry Gabrielle Marsha Tentua)
Dalam balutan busana rancangan Anne Avantie, tiga besar Puteri Indonesia tampil anggun dan percaya diri. Dengan diserahkannya Mahkota Puteri Indonesia kepada Selena (21), posisi Runner-up 1 (Puteri Indonesia Lingkungan 2011) diraih oleh Liza Elly Purnamasari (20) dari Jawa Timur, sedangkan Runner-up 2 (Puteri Indonesia Pariwisata 2011) diperoleh Andi Tenri Gusti Hanum Utari Natassa (19) dari Sulawesi Selatan.
Selena, Liza, dan Natassa sukses membuktikan bagaimana anak daerah juga mempunyai kesempatan yang sama berkiprah di tingkat nasional, termasuk mereka yang berhasil masuk dalam lima besar, seperti Sabrina Chairunnisa (18) dari Sumatera Utara dan Dinda Rizki Hutari (20) dari Yogyakarta, yang tampil elegan dalam balutan busana Intan Avantie.
Ketiga perempuan muda dengan motivasi tinggi dan kepercayaan diri ini membuktikan kemampuannya mengalahkan ketakutan dalam diri untuk berkompetisi dan menggali potensi diri di ajang PPI.
Salah satu juri PPI 2011, Artika Sari Devi (Puteri Indonesia 2004), mengatakan, perempuan muda yang mendaftarkan diri di ajang PPI, apalagi mereka yang berhasil meraih tiket ke seleksi nasional PPI, adalah perempuan yang berani dan mempunyai nyali untuk mengalahkan ketakutan dalam dirinya.
Bagi Artika, Puteri Indonesia mempunyai peran dan mampu berkontribusi. "Tantangan Puteri Indonesia banyak. Ekspektasi masyarakat terhadap Puteri Indonesia juga tinggi dan lebih banyak. Itu adalah tantangan yang harus selalu siap dihadapi Puteri Indonesia dan juga menjadikannya sosok muda yang jauh lebih matang," tutur Artika kepadaKompas Female di sela penjurian saat karantina PPI 2011 beberapa waktu lalu di Jakarta.
Selena, mahasiswi School of Business & Management Institut Teknologi Bandung, mengaku tak berpengalaman mengikuti ajang kecantikan ataupun kompetisi modelling. Namun, keyakinan dan kepercayaan diri yang ditanamkan sejak awal mengikuti PPI membuatnya berhasil memenangkan gelar Puteri Indonesia.
"Saya menargetkan menjadi Puteri Indonesia sejak pertama kali mengikuti PPI. Menjadi Puteri merupakan langkah awal untuk bisa berkontribusi dalam segala bidang," jelas Selena saat jumpa pers di Jakarta, Sabtu (8/10/2011) dini hari.
Sementara bagi Liza dan Natassa, tak ada kata kecewa meski keduanya tak berhasil memenangkan pemilihan. Bagi Liza, mahasiswi The London School of Public Relations kelahiran Malang, 27 Maret 1991, semua finalis adalah pemenang. Natassa, mahasiswi Swiss German University International Business, kelahiran Makassar, 11 Agustus 1992, ini sepakat dengan Liza. Ia tak kecewa meski tak meraih posisi nomor satu.
"Kemenangan tidak hanya disimbolkan dengan posisi satu, dua, tiga, tetapi lebih kepada menyikapi kemenangan setiap harinya. Saya tidak kecewa, dan siap mewakili bangsa di ajang pemilihan berikutnya, di tingkat internasional," tutur Natassa yang memborong sejumlah gelar di ajang PPI 2011, seperti Puteri Indonesia Berbakat dan Puteri Indonesia Favorit.
PPI 2011 tak hanya mencari sosok Puteri untuk mewakili Indonesia di berbagai ajang pemilihan internasional. Yayasan Puteri Indonesia juga memilih sejumlah atribut Puteri dan sosok perempuan muda yang berpotensi dengan kecerdasan intelektual tinggi.
Tim juri pun memilih Puteri Intelegensia dari hasil wawancara khusus penerima beasiswa Pascasarjana Universitas Atmajaya saat mengikuti karantina PPI 2011.
Adalah Asri Silvia Shorea, SKed dari Kalimantan Timur; Annisa Putri Ayudya, SPsi dari DKI 2; dan Rizky Fitriyani Rustam, SKM dari Sulawesi Tenggara, penerima penghargaan Puteri Intelegensia 2011 di ajang PPI.
Asri dari Kalimantan Timur dan Putri dari DKI 2 tak hanya memiliki intelegensia yang tinggi, mereka adalah perempuan muda berpotensi yang juga terpilih masuk dalam 10 besar yang tampil cantik dalam balutan busana rancangan Barli Asmara.
Pada malam final PPI 2011 yang berlangsung di Plenary Hall Jakarta Convention Center, Jumat (7/10/2011), juga terpilih pemenang Puteri Atribut PPI 2011 sebagai berikut:
Puteri Indonesia Persahabatan: Papua (Herllyn Paula Mambai)
Puteri Indonesia Berbakat: Sulawesi Selatan (Andi Tenri Gusti Hanum Utari Natassa)
Puteri Indonesia Favorit: Sulawesi Selatan (Andi Tenri Gusti Hanum Utari Natassa)
Puteri Indonesia Kepulauan berdasarkan polling SMS:
- Sumatera: Bangka Belitung (Nur Rahma Umani)
- Jawa: Banten (Rahajeng Sekar Putri)
- Kalimantan: Kalimantan Selatan (Ninggar Ayu Neswari)
- Sulawesi: Sulawesi Tenggara (Rizky Fitriyani Rustam)
- Bali-NTT-NTB: Bali (AA Istri Karina Manik)
- Indonesia Timur: Maluku (Audry Gabrielle Marsha Tentua)
Follow @BlogAB
Posted by Unknown
on 15.02. Filed under
Nasional,
Seksi
.
You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0.
Feel free to leave a response